Analisis Keterlambatan Proses Bongkar Muatan High Sulfur Fuel Oil (HSFO) dan Low Sulfur Fuel Oil (LSFO) Secara Ship to Ship di MT. Cendrawasih

  • Bayu Aji Pangestu, Wahju Wibowo, Karolus Geleuk Sengadji, Anicitus Agung Nugroho, Retno Hariyanti, Mashudi Rofik, Wahyu Prasetya Anggrahini, Budi Cahyo Riyanto, Purwanti, Wakhid Suharto, Yuliani PIP SEMARANG
Keywords: Analisa, Keterlambatan, Ship-to-Ship Transfer, Bongkar Muat

Abstract

Abstrak: MT. Cendrawasih merupakan aset milik PT. Pertamina International Shipping. MT. Cendrawasih berfungsi khusus sebagai Mother Ship dalam pelaksanaan kegiatan ship-to-ship transfer. Kasus keterlambatan yang terjadi pada saat kegiatan ship-to-ship dengan SPOB Allvina 03 di OB Balikpapan telah menimbulkan konsekuensi serius, termasuk penerimaan Letter of Protest dari terminal karena melebihi estimasi waktu yang telah ditetapkan. Dampaknya, keterlambatan tersebut mengakibatkan gangguan pada jadwal penyandaran kapal lainnya di pelabuhan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi penyebab keterlambatan proses bongkar muatan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang berfokus pada analisis kerusakan pompa cargo sebagai penyebab utama dari keterlambatan tersebut.Riset lapangan dilakukan di kapal MT. Cendrawasih dengan melibatkan chief officer dan loading master sebagai informan utama guna mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam terkait permasalahan ini. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa keterlambatan yang terjadi disebabkan oleh tidak berfungsinya salah satu cargo pump. Sebagai solusi, penelitian ini menyarankan upaya penanggulangan melalui implementasi perawatan menyeluruh terhadap alat bongkar muatan, termasuk cargo pump, valve cargo, dan manifold. Jenis perawatan yang direkomendasikan mencakup Preventive Maintenance/Periodic Maintenance, Prediktif Maintenance, Corrective Maintenance, dan Breakdown Maintenance sesuai dengan pedoman perawatan kapal.

Published
2024-08-07