Analisis Faktor Penghambat Kegiatan Bongkar Muat Kontainer di Pelabuhan Agats
Abstract
Kegiatan bongkar muat kontainer merupakan proses bisnis yang melibatkan pengangkutan dan pemindahan kontainer dari kapal ke pelabuhan atau sebaliknya, yang meliputi aktivitas seperti stevedoring, cargodoring, dan receiving atau delivery. Namun, dalam prakteknya, seringkali terdapat hambatan yang mengganggu kelancaran proses bongkar muat kontainer karena adanya faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi waktu pelaksanaannya. MV. Palung Mas mengalami kesulitan saat melakukan bongkar muat kontainer di Pelabuhan Agats, sehingga tujuan dari kegiatan tersebut tidak tercapai secara optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor penghambat proses bongkar muat kontainer di pelabuhan Agats, dan untuk mengetahui dampak yang muncul dari keterlambatan proses bongkar muat kontainer di pelabuhan Agats. Metode penelitian yangdigunakan dalam penelitian ini adalah mix method gabungan antara metode kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif dikumpulkan melalui teknik observasi langsung dan wawancara dengan pekerja dan perwira kapal yang terlibat, disertai dengan dokumentasi selama proses bongkar muat kontainer di pelabuhan Agats. Sedangkan metode kuantitatif digunakan dengan menyebarkan kuesioner kepada awak kapal yang terlibat dalam proses bongkar muat di pelabuhan Agats. Untuk keabsahan data, triangulasi digunakan, dan untuk analisis data, analisis tengkorak digunakan. Teknik pengumpulan data menggunakan triangulasi, yaitu melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, serta kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan meliputi analisis deskriptif, fishbone diagram, dan analisis statistik deskriptif. Dalam penelitian ini, teknik triangulasi digunakan sebagai metode untuk memastikan keabsahan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor yang menghambat proses bongkar muat kontainer di Pelabuhan Agats. Beberapa faktor tersebut meliputi kurangnya pemahaman pekerja terhadap prosedur operasional standar (SOP), pembongkaran muatan langsung di dermaga, penggunaan crane kapal yang tidak optimal, serta kondisi cuaca yang buruk. Dari faktor-faktor ini, berbagai dampak muncul, seperti kerugian operasional bagi kapal, penambahan jam kerja bagi kru kapal, penundaan muatan, dan ketidaksesuaian kegiatan bongkar muat dengan jadwal yang telah ditentukan.