Pengendalian Ballast Water Treatment System di MV. Federal Osaka
Abstract
Dalam ballasting dan deballasting terjadi pertukaran air laut yang dapat menimbulkan ancaman bagi ekologi laut setempat. Oleh karena itu, IMO mengeluarkan konvensi internasional untuk pengendalian dan pengolahan ballast water sesuai dengan ballast water management convention 2009. Dari peraturan tersebut digunakannya alat yang bernama Ballast Water Treatment System untuk melakukan pengolahan air ballast. Kelancaran dalam pengoperasian Ballast Water Treatment System sangat penting karena berpengaruh terhadap kualitas air ballast agar tidak terjadi pencemaran air laut. Berdasarkan pengalaman Penulis, pada tanggal 20 Juni 2023, terjadi kegagalan dalam pengoperasian Ballast Water Treatment System yang menyebabkan proses ballasting tanpa menggunakan alat tersebut, sehingga berpengaruh terhadap kualitas air ballast. Tujuan penelitian ini guna mengetahui faktor penyebab, dampak dari kegagalan pengoperasian Ballast Water Treatment System, serta upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik analisis data RCA (Root Cause Analysis) 5 why guna memperolah hasil akar penyebab dari penelitian yang dilakukan. Penelitian ini menunjukkan bahwa kegagalan pengoperasian alat tersebut disebabkan oleh kerusakan UV Lamp, air filter positioner dan filtrex filter yang tersumbat. Kegagalan pengoperasian tersebut dapat menyebabkan terjadinya endapan sedimen maupun lumpur pada tangki ballast. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kegagalan tersebut adalah melakukan pergantian UV Lamp dengan spare yang ada di atas kapal, membersihkan filtrex filter dan air filter positioner agar pengoperasian dapat berjalan lancar.