Penanganan Kerusakan Hatch Cover Saat Loading Batu Bara Pada MV. JIN XING Di Palembang Anchorage

  • Ahmad Rizqi Tisna Wijaya Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang
  • Andi Prasetiawan Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang
  • Erli Pujianto Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang
  • Fajar Transelasi Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang
  • Moh. Zaenal Arifin Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang
Keywords: Hatch Cover, Damage, Loading-Unloading

Abstract

Dalam industri pelayaran, proses bongkar muat memegang peranan sangat penting. Proses ini melibatkan pengangkutan dan pembongkaran barang di Pelabuhan asal dan tujuan. Penelitian ini bertujuan menangani kerusakan hatch cover di MV. JIN XING pada saat bongkar muat batu bara. Data primer dari penelitian ini berasal dari hasil wawancara dan observasi saat penulis menjadi agent on board di MV. JIN XING. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif, Analisis fishbone, dan analisis SWOT untuk mengetahui faktor yang menyebabkan kerusakan hatch cover dan potensi kegiatan bongkar muat batu bara. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dari wawancara dan observasi yang dilakukan di MV. JIN XING. Dalam melaksanakan penelitian narasumber yang terlibat adalah Captain, Chief Officer, Foreman, Mandor, Operator crane MV. JIN XING. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kegiatan bongkar muat batu bara di Palembang anchorage memiliki potensi kuat dan berpeluang. Faktor utama yang menyebabkan kerusakan hatch cover adalah terbatasnya operator crane yang professional dan koordinasi antara foreman dan mandor. Profesionalisme operator crane sangat berpengaruh dalam kegiatan bongkar muat batu bara. Dampak dari kerusakan hatch cover terhadap kegiatan bongkar muat di MV. JIN XING adalah terhambatnya proses muat. Dampak lainnya adalah ganti rugi perusahaan bongkar muat kepada pihak kapal untuk melakukan perbaikan hatch cover. Upaya penanganan yang dilakukan terhadap kerusakan hatch cover di MV. JIN XING yaitu, menggunakan operator crane yang professional, melakukan koordinasi dengan foreman dan mandor saat kegiatan bongkar muat berlangsung, melakukan pengecekan kondisi fisik crane dan power crane sebelum melakukan kegiatan bongkar muat. Dengan ini kejadian kerusakan hatch cover tidak terjadi di kemudian hari dan    proses bongkar muat dapat berjalan dengan lancar dan efisien.

Published
2024-08-07