Optimalisasi Perawatan Wire Crane pada Proses Muat Bongkar di MV. LGH PROSPER
Abstract
Peranan kapal laut tidak terlepas dari keberadaan alat muat bongkar yang digunakan untuk kegiatan muat bongkar kargo. Wire rope adalah tali baja yang terbuat dari beberapa wire yang membentuk untaian, kemudian untaian tersebut dipilin mengelilingi inti agar membentuk wire rope. Pada pelaksanaan praktek laut menemukan masalah berupa putusnya wire crane no. 2 pada kegiatan muat bongkar akibat running hours wire melebihi SOP. Tujuan karya ini dibuat untuk mendeskripsikan dan mengetahui penyebab putusnya wire crane dan bagaimana rutinitas serta cara pengoptimalan perawatan wire crane agar kegiatan muat bongkar berjalan lancar di kapal MV. LGH Prosper. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Sumber penelitian yang diperoleh berasal dari observasi, wawancara, dan dokumentasi serta menggunakan diagram fishbone untuk menganalisis faktor yang menyebabkan masalah, selanjutnya dianalisa sehingga menjadi temuan yang diberikan pemecahan guna menjadi tulisan penelitian. Faktor menjadi penyebab putusnya wire crane di MV. LGH Prosper adalah putusnya wire luffing akibat running hours melebihi standar pemakaian. Hal tersebut menyebabkan perubahan bentuk fisik serta kekuatan wire. Kurangnya pemahaman operator crane akan instruksi crew kapal serta kondisi shave block yang tergerus sehingga menjadi dalam dan tajam sehingga menjadikan wire lebih cepat rusak. Rutinitas perawatan yang mengalami peningkatan setelah wire putus yang sebelumnya hanya melakukan regreasing setelahnya melakukan perawatan secara menyeluruh dan terjadwal. Upaya yang dilakukan untuk mengoptimalkan perawatan wire crane dengan perawatan berencana, penggantian spare part yang rusak, pengawasan regular oleh chief officer dan meningkatkan pemahaman ABK dalam melaksanakan tanggung jawab. Perawatan yang maksimal mampu meminimalisir kerusakan sehingga kejadian wire crane putus dapat terhindarkan.